Pertemuan Ke 12 - Matakuliah RPL - Mengenal UTAUT2 sebagai Salah Satu Technology Acceptance

 Pengertian Technologi Acceptance 

Technologi acceptance merupakan tingkat penerimaan pengguna terhadap suatu teknologi. Terdapat banyak model technology acceptance yang dapat digunakan. Namun, model technology acceptance yang akan dibahas adalah mengenai UTAUT2 (Unified Theory of Acceptance and Use of Technology).


Pengertian UTAUT

UTAUT merupakan sebuah model untuk menjelaskan perilaku pengguna terhadap teknologi informasi. UTAUT dirumuskan dengan 4 determinan inti dari niat dan penggunaan (intention and usage) yaitu performance expectancy, effort expectancy, social influence, & facilitating conditions. 

UTAUT diharapkan  dapat  menjadi alat  yang  berguna  bagi  para  manajer yang perlu menilai kemungkinan keberhasilan untuk pengenalan teknologi baru dan membantu  mereka  memahami drivers penerimaan (acceptance) untuk  secara proaktif merumuskan intervensi (termasuk pelatihan/training, pemasaran, dan lain-lain) yang  ditargetkan  pada  populasi  pengguna  yang  mungkin  cenderung  kurang untuk mengadopsi dan menggunakan sistem baru. 


Performance Expectancy

Performance Expectancy diartikan sebagai tingkat manfaat atau keuntungan yang didapatkan oleh konsumen dalam menggunakan teknologi untuk melaksanakan kegiatan  mereka  sehari-hari. Dalam Performance Expectancy, terdapat 3 sub-variabel. 

Pertama adalah usefulnes, yang berarti kegunaan yang diperoleh dalam menggunakan teknologi dalam kehidupan sehari-hari. 

Kedua adalah quickness yang merupakan tingkat sebuah teknologi bisa mempercepat pekerjaan yang dilakukan.

Terakhir adalah productivity, yang didefinisikan sebagai peningkatan produktifitas terkait dalam hal pekerjaan pengguna ketika menggunakan suatu teknologi.


Performance expectancy (PE)

Performance expectancy (PE) digunakan untuk menjelaskan sejauh mana pengguna mendapatkan manfaat dalam menggunakan suatu sistem atau teknologi. Effort Expectany (EE) menjelaskan sejauh mana suatu sistem atau teknologi mudah untuk digunakan. Social Influence (SI) menjelaskan seseorang menggunakan suatu teknologi karena adanya dorongan dari orang-orang sekitar. Facilitating Conditiion (FC) menjelaskan persepsi seseorang bahwa infrastruktur berupa perangkat atau pengetahuan mendukung penggunaan suatu sistem atau teknologi (Venkatesh et al., 2012). Setelah mengevaluasi model UTAUT 2 dari Vankatesh dkk, menemukan tujuh konstruk yang terlihat menjadi determinan langsung yang signifikan terhadap behavior intention dalam satu atau lebih di masing - masing model. Konstruk - konstruk tersebut adalah performance expectancy, effort expectancy,social influence, facilitating conditions, attitude toward using technology dan self efficacy (Nasir, 2013).


Effort expectancy

Effort expectancy didefinisikan sebagai tingkat upaya atau usaha yang terkait dengan penggunaan sistem atau teknologi oleh pengguna. Terdapat 2 dimensi dalam effort expectancy, yaitu complexity dan ease of use. Complexity adalah seberapa rumit sebuah teknologi sulit untuk dipelajari. Sedangkan ease of use adalah kemudahan yang dirasakan ketika menggunakan teknologi.


Social influence

Social influence didefinisikan sebagai sejauh mana seorang individu merasa bahwa penting bagi orang lain (misalnya, keluarga dan teman) untuk percaya bahwa mereka harus menggunakan sistem atau teknologi tertentu. Terdapat 2 dimensi dalam social influence, yaitu social factor dan subjective norm. Social factor berkaitan dengan tingkat  pengaruh  orang  yang  ada  di  dekat pengguna dalam penggunaan teknologi. Sedangkan subjective norm adalah pengaruh orang penting yang berhubungan dengan pengguna terhadap pemakaian teknologi.


Facilitating conditions

Facilitating conditions didefinisikan sebagai sejauh mana seseorang percaya bahwa sumber daya dan dukungan organisasi serta infrastruktur teknis tersedia untuk mendukung penggunaan sistem. Terdapat 3 dimensi dari facilitating condition, yaitu resource, knowledge, dan compatibility.

Resource adalah adanya sumber dari luar yang mempengaruhi penggunaan teknologi. 

Knowledge adalah adanya sumber pengetahuan dari luar untuk menggunakan teknologi, 

dan yang ketiga compatibility adalah tingkat kecocokan sistem dengan teknologi yang digunakan saat ini.


Behavioral intention

Behavioral intention didefinisikan sebagai kemungkinan yang dirasakan seseorang (person’s perceived likelihood) atau kemungkinan subjektif bahwa seseorang akan terlibat dalam perilaku yang diberikan. Terdapat 2 dimensi dalam Behavioral Intention. Pertama adalah intention, yang adalah tingkat keniatan pengguna untuk tetap menggunakan sistem. Kedua adalah continuation yang diartikan sebagai sejauh mana rencana pengguna untuk tetap menggunakan sistem.


Use Behavior

Unified Theory of Acceptance and Use of Technology 2 (UTAUT2) merupakan sebuah model penerimaan teknologi yang menjelaskan penerimaan suatu teknologi berdasarkan sisi pengguna dengan persentase untuk penerimaan. .Model ini menjelaskan penerimaan suatu teknologi berdasarkan sisi pengguna lebih baik dengan persentase perbaikan dari 56% menjadi 74% untuk penerimaan berupa niat perilaku penggunaan dan perbaikan pada penerimaan berupa perilaku penggunaan dengan persentase dari 40% menjadi 52%  (Venkatesh et al., 2012).

Use Behavior adalah tingkat variasi dan frekuensi dari penggunaan teknologi oleh consumer. Terdapat 2 dimensi dalam Use Behavior. Pertama adalah Depth of use, yang diartikan sebagai frekuensi penggunaan teknologi oleh pengguna. Kedua adalah Breadth of use yang adalah sejauh mana teknologi bisa memberikan peningkatan pengetahuan dan ketrampilan pada pengguna.


Gambar Model UTAUT (Venkatesh et al., 2012) di bawah  ini :


UTAUT2

UTAUT2 merupakan perluasan UTAUT untuk mempelajari penerimaan dan penggunaan teknologi dalam konteks konsumen dengan menambahkan 3 construct, yaitu :

- Hedonic motivation

- Price value

- Habit.


1. Hedonic motivation

Hedonic motivation didefinisikan sebagai kesenangan yang berasal dari penggunaan teknologi/sistem, dan telah terbukti memainkan peran penting dalam menentukan penerimaan dan penggunaan teknologi. Terdapat 3 dimensi dalam Hedonic Motivation. 

Pertama yaitu fun, yang didefinisikan sebagai tingkat kesenangan yang didapat dalam menggunakan teknologi. 

Kedua adalah enjoyment, yang berarti seberapa jauh kenikmatan yang didapat pada saat menggunakan teknologi. 

Ketiga adalah entertaining, yaitu seberapa jauh penggunaan sistem dapat menghibur pengguna.


2. Price value

Price value didefinisikan sebagai pertukaran antara kognitif pengguna dengan manfaat yang dirasakan dari aplikasi dan biaya moneter untuk menggunakannya. Terapat 2 dimensi dalam price value, yaitu reasonable yang berarti sistem memiliki harga yang masuk akal, dan worth yang berarti nilai yang didapat dari menggunakan sistem sebanding dengan harga yang dibayarkan.


3. Habit

Habit adalah kebiasaan user dalam melakukan kebiasaan dalam menggunakan sistem informasi secara otomatis karena telah melewati proses pembelajaran. Terdapat 2 dimensi dalam habit, yaitu addictiveness dan must. Addictiveness adalah tingkat kecanduan yang didapat oleh pengguna dengan menggunakan sistem. Must adalah perasaan keharusan dari pengguna untuk menggunakan sistem.


Contoh Form UTAUT :


UTAUT  (Unified Theory of acceptance and Use of Technology)


Nama penguji     

Jabatan                 : 


Keterangan nilai:

Sangat Setuju (SS) = 5, 

Setuju (S) = 4,

Netral (N) = 3, 

Tidak Setuju (TS) = 2, 

Sangat Tidak Setuju (STS) = 1


STUDY KASUS “SISTEM PENILAIAN KARYAWAN TERBAIK PADA PT.XYZ”







LATIHAN

Buatlah Tabel Pengujian UTAUT ! kemudian buat simulasi, minimal 3 responden dari user tersebut. Kemudian hitung nilai pengujian UTAUT

Study Kasus : 
“Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Mahasiswa Terbaik Pada Kampus STMIK Insan Pembangunan”




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Materi Perkuliahan - Rekayasa Perangkat Lunak (RPL)

Materi Perkuliahan - Pengelolaan Instalasi Komputer (PIK) - Dosen Nurul Fajriyah., M.Kom